Jumat, 10 Februari 2012

Cara Memilih Pintu Kamar Mandi

MENGACU pada cara pakai dan kondisinya, kamar mandi dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu kamar mandi kering dan kamar mandi basah. Selain itu, juga umum dibuat kamar mandi bergandengan dengan WC dalam satu areal (ruang) demi alasan kepraktisan, efisiensi, ataupun lantaran keterbatasan lahan.
ADA rumah mewah dengan lahan yang luas, masalah kepraktisan dan efisiensilah satu-satunya alasan disatukannya kamar mandi dan WC. Adapun pada rumah kelas menengah-bawah masalah keterbatasan ruang mendominasi alasan penyatuan kamar mandi dan WC.
Bagi sebagian masyarakat perkotaan ada “dalil” lain lagi, yakni ruang sempit di bagian bawah tangga peruntukannya hanya (mutlak) untuk kamar mandi/WC.
Kamar mandi kering dirancang untuk pola mandi yang bernuansa eksklusif. Di dalam zona pribadi ini biasanya tersedia bathtub, wastafel (dilengkapi meja rias), kloset duduk, dan berbagai aksesori modern lainnya. Sesuai dengan namanya, dalam sebuah kamar mandi kering tidak akan ditemui ceceran atau genangan air di permukaan lantainya karena pola mandi yang dilakukan adalah berendam di dalam bathtub. Meskipun tak jarang di dalam kamar mandi kering masih dilengkapi dengan ruang shower.
Kamar mandi basah lebih akseptabel terhadap pola mandi apa pun, baik itu cara mandi “byar-byur” memakai gayung ataupun yang menggunakan selang shower.
• Pintu panel kayu
Pola mandi pada kamar mandi basah membawa persoalan tersendiri, terutama pada perawatan daun pintu dan kusen kamar mandi yang terbuat dari bahan kayu.
Oleh karena air bercipratan ke mana-mana tentu saja pintu kamar mandi tak luput dari guyuran air setiap harinya. Siraman air yang terus-menerus sudah pasti akan merusak daun pintu, menyebabkan lapuk dan rusak.
Memang benar lapisan cat, duco, melamin, ataupun pelitur dapat melindungi pintu panel kamar mandi dari guyuran air, namun itu hanya bersifat sementara. Secara perlahan tapi pasti pintu panel dan pasangan kusennya akan melapuk dan hancur. Biasanya diawali dari bagian bawah sebagai tempat paling lama mengalami kebasahan (tempat mengumpulnya tetesan air).
Jika sudah demikian, tak ada jalan lain kecuali mengganti pintu panel dan kusennya dengan yang baru. Menggantinya dengan pintu panel dan kusen yang terbuat dari bahan kayu lagi? Melakukan kesalahan yang sama lagi?
Dapat dikatakan pintu panel kayu bukan material yang ideal untuk pintu kamar mandi/WC basah.
• Pintu panel aluminium
Ada beberapa macam material atau bahan dasar dalam pembuatan pintu panel yang tahan air (water resistant), salah satu di antaranya adalah aluminium. Selain tahan terhadap air, aluminium juga merupakan material yang antikorosi (karat). Memiliki dua macam warna dasar utama (coklat dan kelabu), aluminium dapat dibuat menjadi pintu panel dan kusen dengan sistem rakitan yang praktis.
Meskipun pintu panel aluminium dapat didesain dengan berbagai model, namun sayang kesan yang ditampilkan material ini kaku dan membosankan, dan juga sering kali tidak selaras dengan tema rumah- rumah di kawasan tropis yang banyak menggunakan kayu.
Kelemahan lain dari pintu aluminium adalah kekokohannya yang mudah berubah akibat keliman yang lepas atau mengendor dan juga suara berisik yang kadang ditimbulkan saat buka-tutup jika presisi pintu berubah.
• Pintu panel vinil
Pintu panel vinil adalah pintu yang keseluruhan body-nya dari bahan vinil, semacam plastik/ PVC, yang diproduksi dengan sistem moulding. Dengan rancangan “penulangan” yang berongga-rongga, pintu ini lumayan kuat dan dijamin tahan air.
Adapun untuk memberi tampilan yang lebih artistik dan variatif, kedua permukaan (cover) daun pintu dapat ditambahkan lapisan lembaran tipis serupa tacon yang dilekatkan dengan teknik pengeleman.
Dibandingkan dengan pintu kayu dan pintu aluminium, pintu panel vinil lebih elegan dan eksklusif. Maka, pintu panel vinil pun kini marak digunakan pada berbagai bangunan, seperti rumah tinggal, hotel, apartemen, rumah sakit, dan bangunan komersial lainnya.
Pun dapat dipilih berbagai tampilan daun pintu yang sesuai dengan selera dan warna yang diinginkan, misalnya motif urat kayu, polos ataupun motif tekstur lainnya. Baik yang permukaannya mengilap serupa sentuhan melamin maupun yang mat (dof).
Selain itu, meskipun pintu jenis ini menggunakan sistem penulangan berongga, masih dapat ditanamkan kunci khusus toilet yang berbentuk bulat dan engsel pintu (yang juga terbuat dari bahan vinil) setelah terlebih dulu diberi bantuan sisipan kayu di dalam rongganya.
Pintu panel vinil ini yang sudah umum digunakan di luar negeri tidak hanya ditempatkan di kamar mandi/WC melainkan dapat pula dipasang pada kamar tidur, ruang baca, dapur dan berbagai ruang lainnya.
Harganya pun relatif murah sebab tidak lagi memerlukan finishing seperti pada pintu panel kayu yang masih harus dimelamin atau diduco, yang biayanya tentu tidak kecil. Dan juga perawatannya sangat mudah karena tinggal mengelap.
Adapun kelemahan dari pintu vinil ini adalah lapisan cover pintu panel yang hanya rekatan di kedua permukaannya, yang semula dimaksudkan untuk mengoptimalkan keindahan penampilan pintu tersebut. Apabila lapisan tersebut sobek atau “terluka”, cipratan air akan merembes ke bawah lapisan dan merusak lem perekat di bawahnya yang pada akhirnya mengakibatkan lepasnya lembar pelapis.
Kekurangan utama lainnya adalah ketidakmampuan pintu panel ini menahan terpaan terik sinar Matahari. Meskipun pintu vinil ini boleh dipasangkan pada berbagai ruang selain kamar mandi/WC, sebaiknya pemasangannya hanya pada areal interior saja yang tidak berhubungan langsung dengan sinar Matahari. Selain dapat mengakibatkan perubahan bentuk (melendut dan terpuntir), sinar Matahari dapat memudarkan warna lapisan cover-nya yang memang tidak seawet warna cat atau warna aluminium yang sangat permanen.
Apa pun yang akan dipilih, sebaiknya tidak membiarkan begitu saja kusen (kayu) pintu kamar mandi yang rusak. Mengganti sebagian kaki kusen dengan cara “mengamputasi” tidak sekali-kali dibenarkan oleh aturan fengsui karena dapat mengundang berbagai malapetaka.
Yoppy OL, Pemerhati Rumah

1 komentar:

Unknown mengatakan...

thanks gan artikelnya, saya jadi lebih tau dan bisa memilih pintu kamar mandi yang sesuai kondisi rumah saya.

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes