Selasa, 10 April 2012

Dana Terbatas Mau Cat Sendiri Ini Caranya

Kadang kala kita hanya mempunyai dana terbatas untuk merombak situasi rumah kita dengan cat baru. Terpaksa kita harus mengerjakan pekerjaan pengecatan sendiri, mengingat biaya jasa tukang cat cukup lumayan juga sekitar Rp. 10.000,- per meter persegi.  Dan untuk anda yang ingin mengecat rumah sendiri berikut beberapa tips yang mungkin berguna untuk anda.

Pengecatan Untuk Dinding Lama :
1. Untuk memeriksa lapisan plamir atau cat lama yang masih kuat melekat atau tidak, Kuaskan air pada permukaan tersebut, tunggu beberapa saat jika permukaan tembok tampak gelembung-gelembung maka permukaan dinding yang lama  harus dikupas.
2. Permukaan yang sudah dicat sebelumnya perlu dibersihkan dahulu dengan baik, bersihkan dan hilangkan semua bagian cat yang terkelupas, debu dan kotoran lainnya sebelum melakukan pengecatan dengan cara diamplas lebih dahulu dan lapisi dengan satu lapis cat, biarkan sampai permukaan mengering.
3. Untuk permukaan tembok luar dimana sisa-sisa cat lama yang terkelupas, debu dan kotoran tidak bisa dibersihkan seluruhnya, berilah sebuah lapisan plamir sebelum permukaan tersebut dicat dengan cat tembok.
4. Hilangkan sisa-sisa jamur/lumut/minyak dengan cara membuang lapisan tersebut sampai bersih, kemudian lapisi Plamir.
5. Jika sebelumnya tembok telah berwarna dan ingin mengganti warna maka harus memilih cat tembok yang memiliki daya tutup yang kuat, jika tidak maka sebaiknya menggunakan kuas roll atau menutup warna yang lama (terutama warna tua) dengan menggunakan Plamir Tembok.

Pengecatan Untuk Dinding Baru :
1. Untuk mendapatkan hasil akhir terbaik untuk permukaan tembok baru, beton atau permukaan baru lainnya berikanlah waktu pengeringan secukupnya sebelum proses pengecatan. Waktu pengeringan untuk menghindari tembok dari lembab yang dapat mempengaruhi cat menjadi berjamur dan rontok.
2. Tembok yang sebelum di cat atau di plamir disiram air sebanyak mungkin dalam beberapa hari.
3. Sebelum tembok di plamir, lapisi dulu tembok dengan Wall Sealer, guna menetralisir PH semen agar sesuai dengan PH cat. Dengan wall sealer Cat tidak mudah mengelupas dan warna cat tidak akan berubah dari warna aslinya.
4. Cat akan menjadi seperti kapur jika daya serap tembok masih bekerja, untuk itu tembok harus dilapisi dengan Wall Sealer, namun jika untuk alasan ekonomis anda dapat melarutkan satu sampai dua bungkus lem putih dalam satu galon air kemudian kuaskan pada tembok sebelum tembok di cat.
5. Selanjutnya lapisi dengan Plamir setipis mungkin, gunakan kapi tembok untuk menghasilkan tembok yang benar-benar halus.
6. Selanjutnya lapisi dengan cat tembok, untuk hasil yang sempurna cat tembok jangan terlalu kental, encerkan dengan air 30-35 persen dari total berat cat.
7. Ulangi pengecatan 2 samapi 3 lapis dengan selang waktu 3-4 jam (setelah kering)
8. Waktu pengeringan antara setiap lapis pengecatan adalah 1 sampai 2 jam.

Rabu, 04 April 2012

PENCAHAYAAN ALAMI UNTUK RUMAH

Krisis energi yang dialami oleh negara kita saat ini mengakibatkan kurangnya energi listrik. Lebih dari 60 % energi listrik dikonsumsi oleh permukiman. Menyikapi hal ini, kita perlu mengedepankan penghematan energi. Ketika mendesain rumah, hemat energi juga perlu dipertimbangkan. Salah satu cara menghemat energi adalah mengurangi konsumsi listrik untuk penerangan di siang hari, sehingga tidak boros listrik. Keuntungan lainnya adalah penghematan ini juga menghemat dana sewa listrik. Langkah yang perlu diambil adalah memaksimalkan pencahayaan alami (dari cahaya matahari).

Cahaya matahari yang datang melalui jendela banyaknya ditentukan oleh besar dan bentuk jendelanya. Besarnya jendela perlu diperkirakan untuk mencukupi kebutuhan cahaya matahari. Bentuk jendela memanjang keatas menyebabkan cahaya masuk cukup banyak, namun distribusi cahayanya kurang baik. Bentuk jendela memanjang kesamping lebih efektif untuk memberikan pencahayaan optimal.
Disamping itu, penutup jendela juga memberi kontribusi pada gelap terang suatu ruangan. Sebaiknya, jendela memiliki tirai, atau penutup lain yang dapat diatur sehingga tingkat terang dan gelap dalam ruangan dapat diatur pula.
Bahan penutup jendela juga berperan dalam masuknya pencahayaan. Kaca bening adalah bahan terbaik untuk meneruskan cahaya kedalam ruangan, meneruskan cahaya hingga 90%. Kaca berwarna dapat mengurangi cahaya yang masuk menjadi sangat kecil hingga 10%, misalnya kaca hitam. Bahan buram seperti plastik, kaca buram atau fiber glass putih juga menyerap cahaya hingga hanya 30%. Artinya, semakin bening
kacanya, semakin dapat meneruskan cahaya kedalam. Untuk ruang yang tersembunyi atau kurang pencahayaannya, lebih baik tidak memakai kaca berwarna atau buram.

Selain bahan penutup jendela, bahan lain yang perlu dipertimbangkan adalah finishing tembok, warna perabot, langit-langit dan lantai. Pada dasarnya warna terbaik untuk memantulkan cahaya adalah warna putih, sehingga tembok berwarna putih sangat baik untuk meminimalkan pencahayan buatan. Warna hitam adalah warna terburuk untuk memantulkan cahaya, sehingga ruangan lebih gelap. Warna-warna pastel sering dipilih karena cukup baik memantulkan cahaya dan kesan ruangan menjadi hangat.
Perabot juga perlu mendapat perhatian dengan warna sesuai. Warna perabot yang muda, seperti warna pastel, akan membantu memantulkan cahaya lebih baik sehingga pencahayaan alami lebih efektif. Untuk ruangan yang sempit dan agak gelap, perabot berwarna muda akan membantu memaksimalkan pencahayaan.

Di perkotaan, karena seringkali ruang-ruang tidak mendapatkan sinar matahari langsung, maka pencahayaan banyak bergantung pada pantulan cahaya dari permukaan tanah, perkerasan atau dari bangunan sekitarnya. Bila hal ini terjadi langkah yang perlu diambil adalah memaksimalkan pantulan dari perkerasan atau tanah tersebut menggunakan bahan yang memantulkan cahaya dengan baik, misalnya warna putih untuk perkerasan yang memantulkan cahaya (memantulkan cahaya hingga 70%). Rumput tidak terlalu bagus untuk memantulkan cahaya (hanya 6%). Hal ini perlu dikonsultasikan dengan arsitek yang menangani desain rumah.

by: probo hindarto
source:  astudioarchitect.com

Senin, 02 April 2012

Prinsip Penataan Interior Rumah


Mengapa sebuah rumah berkesan sempit dan sesak?. Mungkin ini disebabkan oleh pengaturan interior ruang tidak tertata dengan baik dan benar, sehingga ruang terasa tidak nyaman dan menyenangkan.
 Penataan interior ruang merupakan bagian penting untuk mewujudkan rumah yang indah, nyaman, sehat dan fungsional. Penataan interior yang yang baik dan benar bukan untuk rumah besar saja, rumah kecil pun perlu penataan ruang yang baik dan benar, agar menjadi lebih nyaman dan leluasa.
Untuk menata interior rumah yang baik dan benar harus memahami empat hal pokok yaitu:
1. Tata Ruang
Pengertian tata ruang bukan sekedar mengatur dan menempatkan perlengkapan/barang dalam ruangan saja, tetapi harus memenuhi unsur kebutuhan ruang yaitu fungsi ruang dan efisiensi, sehingga dapat terwujud ruang yang indah dan nyaman, misalnya ruang tamu, penataan ruangnya harus diarahkan agar menjadi ruang untuk menerima tamu yang nyaman, indah dan menyenangkan sesuai dengan fungsinya.
Setiap ruang sebaiknya ditata sesuai dengan fungsinya, bila ada ruang yang berfungsi ganda, misalnya sebagai ruang makan dan ruang keluarga maka penataan ruang harus memenuhi kedua fungsi tersebut meskipun penggunaan ruang itu pada waktu yang berbeda.
Keterbatasan pada rumah kecil sesungguhnya bukan halangan untuk mewujudkan keindahan interior dan kenyamanan, yang diperlukan hanya penataan ruang yang tepat dan efisien, sehingga rumah kecil namun terlihat leluasa serta nyaman, selanjutnya pilihlah perlengkapan yang sesuai dengan bentuk dan ukuran ruang serta memenuhi kebutuhan pokok ruangan.

2. Pemilihan Perlengkapan Ruang
Pemilihan perlengkapan ruang, yang pertama harus dipahami adalah perlengkapan pokok setiap ruang dan sesuai dengan fungsi ruang yang dimaksud, sebagai contoh ruang tamu maka sesuai dengan fungsinya adalah memerlukan kursi tamu yang sesuai dengan bentuk dan ukuran ruangan, selain itu diperlukan sebuah meja untuk meletakan minuman dan makanan kecil.
Bila rumah kecil, pilih ukuran minimal tetapi cukup nyaman untuk duduk , misalnya panjang dan lebar dudukan kursi minimal 40cm x 40cm. Perlengkapan seperti meja sudut atau credenza dapat ditambahkan bila ruang masih memungkinkan.

3. Dekorasi Ruangan
Tujuan dekorasi ruangan adalah untuk menciptakan suasana ruang agar indah dan terasa menyenangkan bagi setiap orang yang berada di dalam ruangan itu.
Penciptaan suasana ruang dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan penggunaan elemen dekorasi yang khusus misalnya; gamar / lukisan, patung atau benda-benda hiasan yang lain, tetapi sebenarnya setiap benda / perlengkapan yang ditempatkan dalam ruang dapat menjadi elemen dekorasi, karena setiap benda yang berada dalam ruang ikut menciptakan suasana ruang, sebut saja misalnya; lampu meja, vas atau pot bunga, korden atau tirai, bahkan corak dan warna dinding, langit-langit dan lantai,semuanya bisa menjadi unsur dekorasi ruangan.
Untuk rumah kecil dan ruangnya berukuran kecil, maka perlu upaya agar ruang tampak dan terasa lebih luas. Kesan ruang yang luas dan segar dapat dicapai dengan pemilihan unsur / elemen yang tepat, dengan kriteria / syarat dasar berikut:
- Bentuk dan ukuran elemen / unsur dekorasi kecil dan sederhana.
- Pilih corak dan warna yang lembut dan terang agar ruang terasa segar.
- Kaca cermin merupakan elemen dekorasi yang efektif untuk ruang kecil karena dapat menimbulkan kesan luas dan terang.

4.Lalu-Lintas dalam Ruangan
Setiap ruangan di dalam rumah mempunyai hubungan satu dan lainnya, sehingga setiap ruangan memerlukan ruang gerak agar orang dalam ruang itu dapat mengakses dari satu ruang ke ruang yang lain atau dari satu titik ke titik yang lain.
Ruang gerak pada ruangan merupakan lintasan dalam ruangan atau area lalu-lintas yang penting dan fungsional tetapi sering terabaikan dalam penataan ruang, akibatnya dapat mengurangi kenyamanan dalam ruangan, misalnya ruang tamu tanpa penataan alur lalu-lintas ruang yang baik
bisa menggangu jika ada seseorang sedang asyik berbicara terpaksa harus terhenti pembicaraannya karena harus menggeser posisi duduknya ketika ada orang lain yang akan lewat. Hal serupa ini tidak akan terjadi jika lalulintas dalam ruang diatur dan direncanakan dengan baik.


source: http://interiorumah.com/interior-rumah/

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes